Daun Maple berasal dari pohon maple atau acer yang merupakan salah satu tumbuhan buruan para kolektor tanaman hias. Di Indonesia sendiri, pohon maple banyak tersedia dengan warna-warna daun yang menarik dengan beragam spesies. Daun maple sendiri berbentuk unik dengan setiap helainya memiliki 5 sisi runcing yang warnanya bervariasi mulai dari hijau, kuning, oranye dan merah. Daun maple bahkan digunakan sebagai lambang negara Kanada. Keindahan daun maple bukan hanya dari sisi estetikanya saja, tapi ada banyak sekali manfaat yang dikandungnya sehingga fungsinya tidak hanya sebagai pajangan saja. Berikut penjelasannya.
Lihat Penawaran Lainnya
Daun maple berasal dari pohon yang habitatnya di negara-negara dengan empat musim, salah satunya Kanada. Bukan hanya menjadi simbol negara, di Kanada juga tumbuh sugar maple yang merupakan pohon maple tertua berusia 500 tahun.
Daun maple tumbuh dari pohon dengan spesies yang sangat banyak. Total terdapat 125 spesies tersebar di seluruh dunia, meliputi Asia, Amerika, Eropa, dan Afrika. Spesies Acer saccharum umumnya tumbuh di daerah Amerika Utara, dan Acer laurinum banyak tumbuh di wilayah tropis.
Karena faktor habitat, pengembangan daun maple dari pohon yang berasal dari daerah sub-tropis banyak mendapatkan kendala. Di Indonesia sendiri dilaporkan sudah ada cara yang efektif untuk mengembangkannya, namun harus dilakukan secara intensif dan dengan ketelitian tinggi.
Pohon dari daun maple sangat suka dengan lingkungan yang dingin dan lembab. Tumbuhan ini memerlukan pasukan air yang cukup dan bila lingkungannya kurang mendukung, maka daun maple akan berguguran. Itulah faktor yang menyulitkan perkembang biakan pohon maple.
Sebagai contoh adalah sugar maple yang ada di kawasan Amerika Serikat, utamanya Kanada. Pohon ini suka dengan iklim sejuk dan lembab. Sementara black maple umumnya ada di kawasan Midwest dan Plains. Untuk jenis ini memerlukan lingkungan hangat dan tanah sedikit kering.
Daun maple tumbuh dari pohon yang memiliki tingggi batang sekitar 10 sampai dengan 45 meter. Ada keunikan khusus yang tidak dimiliki varietas lain, yaitu batang pohon maple akan menghasilkan getah yang terasa manis pada waktu-waktu tertentu.
Bagian paling disukai dari tumbuhan ini adalah daun maple. Warna daun maple terlihat unik dan sangat cocok sebagai hiasan. Contohnya saja spesies Acer laurinum memiliki daun maple bercorak hijau dan berbeda dari spesies maple lainnya.
Menurut IUCN Red List of Threatened Species, pohon daun maple dinyatakan memiliki status Least Concern atau LC yang berarti bahwa tanaman ini berisiko rendah mengalami kepunahan atau kelangkaan.
Acer palmatum dan Acer buergerianum merupakan jenis yang banyak diminati untuk bonsai. Daun maple jenis ini juga terkesan indah sebagai pajangan ruangan.
Selain daun maple, bagian lain yang tidak kalah menarik untuk dimanfaatkan terdapat pada getahnya. Getah maple yang terasa manis, mengandung beberapa mineral termasuk zinc dan mangan yang berguna menjaga kekebalan tubuh.
Sirup maple juga mengandung lebih dari 24 antioksidan untuk melawan radikal bebas penyebab kerusakan sel-sel tubuh.
Potensi pohon daun maple tumbuh di Indonesia sekitar 20-50 persen. Salah satu metode perkembangbiakannya adalah dengan stratifikasi dingin. Teknik ini terbukti cocok untuk sebagian jenis maple, contohnya maple gula, maple berdaun lebar, dan maple Jepang.